[ Jika kamu hanya membaca buku yang orang lain juga baca, maka kamu hanya bisa berpikir seperti orang lain pada umumnya ]
( Haruki Murakami )Posisi literasi bangsa Indonesia di mata Dunia belum pernah mencapai tingkat yang menggembirakan. Sebagaimana diungkap OECD dalam survei PISA 2018, Indonesia memiliki skor di peringkat 72 dari 77 negara. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa ini memiliki masalah serius dalam hal baca-tulis. Ketika menengok survei lain, kita juga mendapati hal yang tidak jauh berbeda. Survei dari CCSU menunjukkan bahwa Indonesia menempati ranking 60 dari 61 negara. Maka, sudah teramat jelas bahwa budaya baca dan tulis harus segera dibentuk secepatnya. Peningkatan literasi bangsa harus dilakukan dengan pembudayaan gemar membaca dan peningkatan kemampuan penulisan. Kedua aspek tersebut bertemu dalam buku. Buku adalah hasil penulisan dan sumber bacaan yang bergizi. Dari sini lah kami sepakat untuk mendirikan penerbit, CV. PENA PERSADA.
Kami percaya bahwa tidak ada nashkah yang jelek, yang ada adalah naskah yang belum menemukan pembacanya yang tepat. Penerbit-penerbit mayor memiliki semangat untuk menebar ilmu, namun mereka terkendala beban ekonomi. Oleh karena itu, mereka hanya akan menerbitkan buku berkualitas yang akan dibaca (dibeli) oleh banyak orang. Oleh karena itu, banyak kelompok minoritas dan kaum marginal yang tidak bisa dipenuhi kebutuhan bacaanya. Ini salah satu yang membuat tingkat literasi kita rendah. Abang pedagang Mie Ayam, buruh pabrik, petani singkong dan pemilik toko kelontong bukan berarti tidak memiliki minat baca layaknya profesor dan doktor di perguruan tinggi. Namun, mereka dan rakyat Indonesia pada umumnya sangat kesulitan untuk mendapatkan bacaan yang sesuai, harga terjangkau, dan bermanfaat untuk persoalan khusus mereka.
Dari permasalhan tersebut, Penerbit CV. PENA PERSADA berikhtiar untuk menyediakan bacaan untuk semua kalangan, sesedikit apapun akan kami layani. Kami akan menerbitkan buku walaupun yang membutuhkan hanya satu kelas berisi 15 mahasiswa. Atau buku yang hanya dibaca oleh seorang petani cengkeh yang miskin di ujung perbukitan Banyumas atau hanya satu pemuda kesepian di tengah kota metropolitan. Kami percaya bahwa suatu gagasan adalah ilham dari Tuhan. Oleh karena itu, kami tidak akan pernah berani menghina atau merendahkan suatu gagasan. Setiap gagasan yang termuat dalam naskah akan kami mormati karena bersumber dari ihwal Ketuhanan. Apa yang kami lakukan adalah mempoles tata bahasa dan mencarikan pembaca yang tepat. Penerbit CV. PENA PERSADA akan sangat bangga menerima naskah dari penulis budiman yang hendak menyemai gagasannya, demi ujung tujuan mulia, pengabdian pada semesta.